Friday, February 17, 2012

Secangkir Kopi, Sebuah Puisi III

Duduk dalam ruang persegi
Menyelam dalam lautan emosi
Bertemankan secangkir kopi
Bersaksikan sebuah puisi

menulis lagi kali ini
mencari yang pasti
apa lagi kali ini
hadiah dari ilahi

dulu benar-benar sudah sedia
mungkin dia yang tertulis
lantas diminta agar ditautkan hati
jika benar dia
andai tidakmemohon untuk dijauhkan dan diberi petanda

jelas kali ini
menghilang tanpa khabar
menjauh tanpa pesan
gantung tanpa tali

Allah memberi jawan cukup jelas
walaupun kadang-kadang menyakitkan

tiada masa untuk kecewa
harus berbesar hati dengan kasih sayang Allah
yang menjauhkan diri dari perasaan yang salah
menjauhkan dari kesilapan meletakkan kasih sayang dan kepercayaan
dan lebih mendekatkan kepada pemilik cinta agung
dan meneruskan usaha mencari pendamping hati
pasti ada yang lebih baik

selepas ini
bertemankan kopi di kiri
kanan menulis puisi
akan berusaha lagi
mencari siapa pemilik hati
selepas Allah dan Rasul

<3 ALLAH, <3 RASULULLAH

No comments:

Post a Comment