terdiam seribu bahasa, tiada tersangka ini yang diterima. ditinggalkan, diabaikan, dilupakan. terima kasih, sekali lagi hati ini kalian hancurkan. sakit rasanya bila harus ditahan rasa amarah. sedang berusaha seribu daya, ditelan juga yang pahit kelat, ditebalkan saja muka.
sekali lagi kalian bikin air mata ini tiris menitis-nitis. semudah itu bagi kalian. apa memang hobi kalian itu melupakan? ini memang cara kalian bersahabat? semudah itu? entah berapa kali lagi harus ditahan, lantas disembuhkan, dan terus dilupakan? ini bukan yang pertama kali.
sedang jelas dan nyata akan hadirnya aku, seolah angin kalian lupakan, abaikan, tinggalkan. terkilan, kecewa tertanya apa salah, semua rasa menghimpit jiwa sampai sakit. yang bergenang dibiar bercurahan, yang tertahan dibiar lepaskan.
tidak mampu lagi untuk bicara, kerna saat saja mulut terbuka, takut ada nanti yang terluka. kata2 kadang lebih tajam dari pedang. entah sampai bila akan bertahan.
sungguh aku terkilan, rasa dipinggirkan, dilupakan seolah tiada dalam hidup kalian, seolah tidak berusaha untuk kalian. terima kasih memberi perasaan ini. semoga kalian mampu bertahan dengan hidup kalian yang sebegitu.
saat aku mula diam, hatiku berdarah menangis tunggu bernanah, saat aku tidak mempedulikan, jiwaku berusaha menyembuhkan, saat aku jauh menghilang, rasaku cuba ku aturkan. tiada siapa mengerti akan rasa yang tertahan. tapi kalian membuat kesilapan yang telah mampu aku maafkan, tapi sakit untuk aku sembuhkan.
namun sering aku gagahkan, kerana KALIAN. hidup aku bepusar dalam dunia kalian. walau sering aku kalian lupakan, sentiasa saja kalian dalam ingatan. kalian yang aku fikirkan, kalian yang aku dahulukan. entah mengapa masih juga kehadiran ini kalian tidak perasan.
sembuhlah hati yang terluka. senyumlah saat suria bersinar semula.
Friday, September 30, 2011
Sunday, September 25, 2011
Saturday, September 24, 2011
Subscribe to:
Posts (Atom)